
Parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esensial
dan senyawa aroma, fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau
wangi untuk tubuh manusia, obyek, atau ruangan. Parfum adalah campuran dari zat
pewangi yang dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Jumlah dan tipe pelarut yang
bercampur dengan minyak wangi menentukan apakah suatu parfum dianggap sebagai
ekstrak parfum, Eau de parfum, Eau de toilette atau Eau de Cologne.Parfum sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, kata
“parfum” berasal dari bahasa latin perfume “melalui asap”. Salah satu kegunaan
parfum tertua adalah berupa bentuk pembakaran dupa dan herbal aromatik yang
digunakan dalam pelayanan keagamaan, seringkali untuk aromatic gums, kemenyan
dan mur dikumpulkan dari pohon. Mesir adalah yang pertama memasukkan parfum
kedalam budaya mereka diikuti oleh Cina kuno, Hindu, Israel, Carthaginians,
Arab, Yunani, dan Romawi. Penggunaan awal dari botol parfum adalah Mesir
sekitar 1000 SM Mesir menemukan gelas dan botol parfum adalah suatu penggunaan
umum dengan kaca.Dalam 20 tahun terakhir ini terdapat peningkatan yang pesat
pada jumlah produksi parfum (Albano, Goodelman, Kunes dan O’Rourke 2010).
Bahkan industri parfum diperkirakan dapat mem[eroleh hasil penjualan tahunan
sebesar 25 – 30 juta dollar (Nytimes, 2009). Hal tersebut menunjukan adanya
kebutuhan masyarakat akan parfum yang semakin hari semakin meningkat.Ada beberapa alasan mengapa konsumen
menggunakan parfum. Dari hasil penelitian Borgave dan Chaudari (2010), konsumen
merasa lebih baik dan merasa lebih percaya diri setelah menggunakan parfum.
Hasil penelitian lainnya adalah konsumen menilai wangi parfum berada diurutan
pertama yang dipertimbangkan pada saat akan membeli parfum. Urutan selanjutnya
adalah merek, harga, dan kemasan parfum itu sendiri.
Minyak parfum perlu diencerkan dengan pelarut karena
minyak murni (alami atau sintesis) mengandung konsentrat tinggi dari komponen
volatil yang mungkin akan mengakibatkan reaksi alergi dan kemungkinan cedera
ketika digunakan langsung ke kulit atau pakaian. Pelarut juga menguapkan minyak
esensial, membantu mereka menyebar ke udara.Sejauh ini pelarut yang paling umum digunakan untuk
pengenceran minyak parfum adalah etanol atau campuran etanol dan air. Minyak
parfum juga dapat diencerkan dengan cara menetralkan bau lemak menggunakan
jojoba, minyak kelapa difraksinasi atau lilin. Persentase volume konsentrat
dalam minyak parfum adalah sebagai berikut:Ekstrak parfum : 20% - 40% senyawa aromatik
Eau de parfum : 10% - 30% senyawa aromatik Eau de toilette : 5% - 20% senyawa aromatik Eau de cologne : 2% - 5% senyawa aromatikSemakin tinggi jumlah persentase
senyawa aromatik, maka intensitas dan aroma yang tahan lama tercipta. Perfumeries
yang berbeda menetapkan jumlah yang berbeda dari minyak untuk masing – masing
parfum mereka. Oleh karena itu, meskipun konsentrat minyak parfum dalam
pengenceran Eau De Parfum (EDP) selalu
akan lebih tinggi daripada parfum yang sama dalam bentuk Eau De Toilette (EDT)
didalam kisaran yang sama, jumlah yang sebenarnya dapat bervariasi antara
masing – masing perfumeries. Sebuah parfum EDT dari sebuah Perfumries mungkin
lebih kuat daripada EDP dari Perfumeries yang lain.
Pembagian dan
Sumber Parfum
Beberapa parfum punya konsentrat wewangian yang rendah,
sementara yang lainnya lebih banyak. Berdasarkan tingkat konsentrat ini parfum
dibafi menjadi 4 golongan, yakni:
1.
Ekstrak parfum adalah yang paling berkonsentrat dan
paling halus diantara keempat tipe parfum. Biasanya terdiri dari 20% - 40%
kontentrat bahan wewangian, tentu menjadi yang paling mahal harganya.
2.
Eau de Parfum (EDP) biasanya terdiri dari 8 – 16%
konsentrat bahan wewangian. Wangi EDP biasanya mulai menghilang setelah
beberapa jam, tetapi jejak wanginya masih akan ada dalam jangka waktu 24 jam.
EPD cocok jika membutuhkan wangi yang tahan seharian. Parfum ini kandungan
alkoholnya rendah dengan kadar essence yang paling tinggi diantara jenis parfum
yang lain, tapi aromanya kuat dan cukup bertahan lama.
3.
Eau de Toilette (EDT) adalah yang paling banyak terdapat
di pasaran. EDT terdiri dari 4-8% konsentrat. Wangi EDT bertahan untuk beberapa
waktu yang lama, tapi paling cocok digunakan untuk waktu malam dimana aromanya
yang ringan, tidak terlalu tajam dan awet. Cocok untuk digunakan pada setiap
kesempatan.
4.
Eau de Cologne (EDC) sudah jarang ditemukan pada produk
wewangian. Wanginya hanya bertahan sebentar, dan biasanya terdiri dari
konsentrat bahan wewangian. Wewangian ini jenis wewangian yang ringan dan
trandar dengan kadar alkohol yang paling banyak diantara jenis parfum diatas.
Jenis wewangian ini memiliki kadar essence yang rendah juga dan biada digunakan
setelah mandi untuk menyegarkan tubuh.
Jenis parfum yang dijual dipasaran semakin banyak karena
para produsen berusaha keras membuat produknya berbeda dengan produk kompetitor
lainnya. Secara umum, semua parfum termasuk salah satu dari 6 katagori yang
berbeda berdasarkan top note yang dominan. Kategori yang berbeda cocok untuk orang yang berbeda dan suasanya
yang berbeda pula. Adapun kategori tersebut antara lain:
1.
Parfum Earthy atau Woody akan menimbulkan aroma hutan dan
biasanya sangat menyegarkan. Biasanya parfum ini disukai generasi yang lebih
tua dan sangat ideal.
2.
Wewangian Oriental menggunakan aroma rempah yang kuat.
3.
Parfum Green jauh lebih ringan daripada oriental
4.
Parfum Oceanic Modern semakin populer dikalangan anak
muda yang menyukai wangi yang intens
5.
Parfum Spicy Fruity juga pilihan baik untuk iklim yang
lebih hangat.
6.
Floral Klasik yang cocok untuk semua orang dan situasi
wewangian ini paling feminim daripada minyak wangi lainnya dan terlihat terbaik
jika digunakan ingredien kualitas tinggi.
Adapun sumber dari parfum antara lain:
1.
Parfum yang berasal dari tumbuhan
Minyak atsiri
diperoleh dari macam – macam tumbuhan dari bagian – bagian tertentu seperti:
a.
Bunga : rose, lavender, orange blossom (buah limau)
b.
Biji : caraway (jintan), almond (prunus amygdalus)
c.
Daun : bay ( daun salam), thyme, patochoull (nilam)
d.
Kayu : sandalwood (cendana), cedar, aloe
e.
Kulit kayu : cinnamon, cascarilla
f.
Buah : lemon (citrus), nutmeg (pala)
g.
Minyak bunga : jasmin absolute, rose absolute
h.
Resin, gum, balsam bahan tidak menguap yang diperoleh
dari tanaman tetapi bahan ini mengandung minyak menguap yang beraroma dan kental
: gum styrax, balsam peru, benzoin, myrrh.
2.
Parfum dari sekresi binatang
a.
Musk : dalam istilah dunia parfum, musk adalah sekresi
aroma yang diproduksi kelenjar perut rusa jantan tak bertanduk (musk deer).
Rusa ini hidup di Asia Tengah dan di Pegunungan himalaya. Untuk mencegah
kepunahan hewan langka itu, perburuan dan ekspornya dilarang keras. Orang
lantas menangkar rusa jenis ini, lalu mengoperasi dan mengambil kelenjarnya.
Setelah operasi selesai, rusa itu dilepas kembali. Sulitnya memperoleh musk asli
mendorong para pembuat parfum berpaling juga ke musk sintesis dengan harga yang
lebih murah.
b.
Civet : spesies kesturi yang dipakai dalam dunia parfum
berasal dari barat daya Etiopia. Hewan ini punya kantong perut berbentuk bulan
sabit, yang terletak didekat alat vitalnya. Kantong perutnya menghasilkan
viverreum, substansi kental berwarna coklat beraroma keras. Namun, setelah
diolah menjadi parfum, kesan sensual dan kehangatanlah yang terasa.
c.
Ambergris : bahan ini berasal dari sperma ikan paus yang
terlepas disaat kematiannya. Karena itu, pemanfaatannya tidak membahayakan
hewan yang sangat dilindungi ini. Ambergris digunakan sebagai penguat wewangian
yang mudah menguap. Ambergris lebih ringan dari air, mengapung bebas dilautan.
Benda ini dikumpulkan di tengah laut atau diambil setelah tersapu ke pantai.
Saat dibawa ke laboratorium pembuat parfum, warnanya berubah menjadi abu – abu
pucat atau putih. Dan setelah benda ini dikeringkan selama beberapa bulan, bau
amisnya berubah menjadi aroma ambergris.
d.
Castereum : salah satu bahan baku ini berasal dari
sepasang kelenjar dalam tubuh berang – berang. Sikelenjar menghasilkan minyak
yang melindungi bulu bearng – berang dari pengaruh perubahan cuaca. Hewan ini
pernah tersebar banyak di Eropa, tapi kini hanya ditemukan di Amerika Utara dan
Rusia. Berang – berang diburu pada bulan Januari, saat bulunya paling bagus.
Castoreum adalah penguat terbaik parfum dan dipakai dengan larutan alkohol.
Bahan ini terutama dipakai pada wewangian pria.
3.
Parfum dari bahan kimia (isolat)
a.
EUGINOL : biasanya diperoleh dari minyak cengkeh
b.
CITRAL : dari minyak lemongras
c.
GERANIOL :dari minyak citronella
Produk isolat diturunkan langsung dari masing – masing
minyak atsiri melalui reaksi kimia, senyawa ini tidak ada dalam alam, bahan ini
merupakan produk esterifikasi seperti: formiat, asetat, propionat, dan ester –
ester dari citronellol, linalool, geraniol, teroinol, dan lain sebagainya
4.
Parfum dari bahan kimia (organic sintetik)
Bahan organic
sintetik terdiri dari alkohol aromatic. Dan lemak (fatty alkohol) yang biasanya
mempunyai bau, ester – ester dan aldehida.
a.
Phenyl ethyl alkohol: salah satu bahan dasar parfum rose
b.
Cinnamyl alkohol: suatu fixatif dan digunakan dalam
parfum lilac
c.
Terpineol: terdapat dalam minyak pine tetapi dibuat dari
terpentin suatu minyak atsiri
d.
Amyl cinnamic aldehyde: salah satu bahan dasar parfum
jasmine
e.
Methyl phenyl : ester – ester dari bau karakteristik buah
– buahan
f.
Carbinyl acetate: digunakan dalam parfum gardenia dan
jasmine
g.
Dan benzyl acetate: digunakan dalam floral parfum
2. Teknik dan Cara
Pembuatan parfum
Produk – produk parfum merupakan hasil keterampilan
teknik tingkat tinggi, yang dicapai melalui eksperimentasi serta perbaikan alat
dan perangkatnya secara terus menerus. Banyak mesin yang berlainan yang harus
diuji coba sebelum versi finalnya menjadi alat penyulingan modern. Ada lima
teknik untuk memproduksi parfum:
1.
Maceration: merupakan teknik yang paling kuno, yakni
penyatuanantara wewangian dan lemak melalui pemanasan. Pada proses ini,
absorbsi minyak atsiri oleh lemak dilakukan dalam keadaan hangat. Alat yang
digunakan dan proses pencampuran bunga dengan lemak sama seperti pada
enfleurage. Kebaikan cara ini adalah daya absorbsi lemak terhadap bau bertambah
besar dan kelemahannya karena kemungkinan sebagian komponen minyak mengalami
kerusakan dengan panas, sehingga cara ini jarang digunakan. Dilakukan terhadap
beberapa jenis bunga: mawar, orange, yang kegiatan fisiologisnya terhenti
setelah pemetikan. Bunga tersebut jika disuling hanya menghasilkan sejumlah
minyak yang diproduksi oleh bungapada saat ekstraksi dan seterusnya akan mati
dan tidak memproduksi minyak.
2.
Enfleurage: pada proses ini absorbsi minyak katsiri oleh
lemak dilakukan pada suhu rendah, sehingga minyak terhindar dari kerusakan yang
disebabkan panas. Metode ini banyak diterapkan untuk mengekstraksi beberapa
jenis minyak bunga seperti: melati, ekstraksi sedap malam, mawar, yang masih
melanjutkan kegiatan fisiologisnya dan memproduksi minyak setelah bunga
dipetik. Proses ini menghasilkan rendemen minyak lebih tinggi, kelemahannya
memerlukan waktu lebih lama, membutuhkan tenaga trampil dan berpengalaman.
Menyatukan wewangian dan minyak tapi dengan cara yang berbeda, yakni penyerapan
wewangian melalui lemak dan benzoin. Cara ini dapat menghasilkan parfum yang
setara dengan bunga.
3.
Distilasi atau penyulingan: proses pemisahan komponen
berupa cairan atau padatan dari 2 macam campuran atau lebih berdasarkan titik
uapnya dan proses ini dilakukan terhadap minyak atsiri yang tidak larut dalam
air dan tidak rusak oleh uap. Kelemahan distilasi adalah tidak baik digunakan
jenis minyak yang mengalami kerusakan oleh panas dan air. Komponen minyak yang
larut dalam air. Tidak dapat diekstraksi. Komponen minyak dengan titik didih
tinggi, sebagian tidak ikut tersuling dan tetap tinggal dalam bahan. Berbagai
bahan wewangian dilumatkan dan dimasukan kedalam mesin penyuling, lalu dicampur
dengan air dan dipanaskan hingga mendidih. Melalui pipa leher angsa, uapnya
didinginkan dan menjadi cairan air terletak dibagian bawah, sedangkan esensnya
yang berupa minyak mengambang dibagian atas. Dari esens itu, biasanya kemudian
dipisahkan. Namun kadang – kadang air bercampur esens itu dijual dalam bentuk
murni.
4.
Ekstraksi: mengingat tidak semua bunga atau tanaman dapat
didistilasi, misalnya mawar centifolia, narcissus, atau mimosa. Maka para ahli
mengembangkan teknik ekstraksi. Bahan – bahan parfum tidak dilumatkan tapi
dicampur dengan air dan diputar berulang – ulang hingga mengeluarkan pelarut.
Pelarut ini kemudian keruang hampa udara, dipanaskan, dijadikan uap dan
seterusnya sama dengan proses distilasi.
5.
Ekspresi atau pengepresan: cara pengepresan umumnya
dilakukan terhadap bahan beberapa biji, nuah atau kulit buah yang dihasilkan
dari tanaman yang termasuk famili citrus, karena minyak dari tanaman citrus
akan mengalami kerusakan jika diekstraksi dengan penyulingan. Dengan tekanan
pengepresan, sel – sel yang mengandung minyak akan pecah dan minyak akan
mengalir kepermukaanbahan, contoh: minyak lemon, minyak bergamot(kulit jeruk
mandarin) adalah teknik terakhir. Cara ini digunakan untuk mengekstraksi minyak
citrus dan buah – buahan semacam jeruk, lemon, dan jeruk mandarin. Minyak alami
dari buah – buahan ini terdapat dalam kelenjar kecil bagian kulitnya. Dengan
pengupasan dan pemerasan, minyak yang merupakan esens wewangian dan air itu
dapat keluar. Prinsip yang sama diterapkan dalam pabrikasi parfum.
3. Bahaya Pembuatan Parfum
Setiap produk wewangian mengandung pelarut tambahan yang
berfungsi sebagai media atau fondation baik parfum itu asli atau sintesis.
Persentase kandungan bahan kimiadalam parfum antara kisaran 30% tergantung dari
jenis produknya. Namun dari beberapa analisa pasar, 95% bahan kimia yang
terkandung didalam produk wangian adalah bahan kimia sintetik yang berbahan
kimia sintetik yang berbahan dasar petroleum yang merupakan turunan benzena,
aldehid atau zat yang umumnya terkenal beracun. Salah satu organisasi di
Amerika yang menangani masalah kesehatan lingkungan menemukan zat kimia beracun
dari 615 sample yang mereka ambil. Tes yang dilakukan pada tahun 1991 menemukan
zat – zat yang terkandung adalah kloroform yang dapat ditemui pada pelembut
pakaian dan p-diklorobenzena yang
telah diketahui bersifat karsinogenik pada produk penyegar ruangan dengan dosis
yang tinggi.
Selain itujuga terdapat pengharum yang beraroma musk,
yang dicurigai mengakibatkan sakit kepala dan juga bersifat karsinogenik
meskipun pada kandungan yang lemah. Berdasarkan riset dar FDA pada tahun 1968-1972,
bahan kimia seperti alfa-terpineol, benzil asetat, benzil alcohol, kimonin,
lianalol yang sering terdapat dalam kosmetik, bahan – bahan ini dicurigai
sering memberikan efek samping pada kulit pemakai.
Menurut Michelle
Schoffro Cook, ahli gizi holistik dan narutopati sekaligus penulis buku
kesehatan populer, mengatakan terdapat 500 lebih bhan kimia berbahaya yang
menjadi bhan dasar pembuatan wewangian di parfum. Kebanyakan berasal dari bahan
kimia sistesis yang diperoleh dari bahan petrokimia, dan telah terbukti
mengandung neurotoxin. Dan terdapat juga kandungan karsinogen. Penelitian ini
amat mengejutkan, karena hampir semua wanita, bahkan pria menggunakan parfum. Jika
mencium aroma parfum berarti bahan kimia molekul sintesis yang beracun masuk
lewat saluran pernapasan, yang langsung memberikan jalan menuju otak. Yang juga
bahaya, meskipun tidak mencium aromanya, tetap menghirup bahan kimia dari
paparan parfum. Karena itu, otak atau organ tubuh paling vital ini bisa
terganggu akibat aroma parfum. Sebenarnya otak dilindungi oleh mekanisme yang
tidak bisa ditembus zat berbahaya. Penelitian baru – baru ini menunjukan system
ini dapat membiarkan sejumlah racun lingkungan, termasuk yang terkandung dalam
parfum yang dapat masuk ke otak. Dan, jika sudah masuk kedalam otak beberapa
racun bisa dihilangkan dalam waktu lama dan dengan pengobatan intensif.
Kerusakan otak bisa berupa peradangan dan munculnya plak otak. Keduanya
merupakan gangguan paling berbahaya pada obat.
Beberapa bahan kimia yang biasa terkandung dalam parfum,
antara lain ethanol, benzaldehyde, benzyl acetate, a-pinene, acetone, benzyl
alcohol, ethyl acetate, linalool, a-terpinene, methylene chloride, a-terpineol,
camphor, dan limonene. Memang, sebagian dari bahan ini memang tidak berbahaya
bagi tubuh. Tapi sebagian lagi bisa menyebabkan otot tubuh tegang, lebih mudah
marah, asma, sakit persendian, kelelahan, tenggorokan gatal, sakit kepala,
batuk, dan iritai kulit. Salah satu ciri keracunan yang disebabkan oleh bahan
kimia yang terdapat dalam zat pewangi yang ditambah dalam suatu produk
pembersih, kosmetik adalah asma, kanker, cacat janin pada bayi dalam kandungan,
keguguran, gangguan pada syaraf. Identifikasi inidapat ditemukan baik dalam
jangka panjang atau pendek. Pada tahap awal keracunan dapat diidentifikasi
melalui reaksi seseorang terhadap suatu produk tertentu yang dicurigai
mengandung bahan pewangi sintetik yang mengandung zat kimia berbahaya. Walaupun
pada tahap ini hanya sebagian orang yang sensitif yang menunjukan tanda – tanda
keracunan, sama bentuknya seperti seseorang yang alergi terhadap debu.
Sedangkan sebagian individu yang lain bisa jadi tidak menunjukan reaksi apapun
pada tahap awal pemakaian produk. Namun pada pemakaian produk yang sama dalam
jangka waktu lama dan berulang – ulang barulah terlihat gejala keracunan dengan
kondisi yang akut dan sulit disembuhkan seperti kanker atau penyakit berat
lainnya.
Dibawah ini table bahan kimia dan efek samping yang biasa
dirasakan oleh manusia, yang terkandung dalam produk rumah tangga dan kosmetik
yang mengandung parfum atau pewangi seperti minyak wangi, deodorant, colone,
penyegar udara, sabun pencuci piring, hairspray, detergent dan lainnya.
Aroma
|
Bahan Yang di Kandung
|
(% Berat Bersih)
|
Tanda Keracunan
|
Jeruk
, lemon
|
Fruity-fragrance
86-173
|
Limonin
> 50%
|
kanker,
peradangan pada mata dan kulit
|
Lavender
|
Lavender-fragrance
93-054
|
Linalool
10-50%
|
Gangguan
pernafasan
|
Tomat
|
Tomato
Oil 010
|
Propilin
glikol > 50%
|
Peradangan
pada mata dan kulit, jika tertelan dan terhirup dapat menyebabkan pingsan dan
tak sadar
|
Pepermint
|
Spearmint
oil 660
|
Karvon
> 50%
|
Menyebabkan
peradangan pada mata dan kulit.
|
Musim
bunga
|
Spring
Flowers Fragrance 5975
|
Karbitol
10 – 50%
|
Gangguan
pernafasan dan sistem saraf, peradangan mata.
|
Pepermint
|
Peppermint
501
|
1-Menthol
10 – 50%
|
Lesu
lemah mual, muntah, sakit perut, vertigo, hilang keseimbangan pergerakan
anggota badan, mengantuk dan koma
|
Buah-buahan
|
Bergamont
Oil 100
|
Linalil
asetat, lomonin, linalool, 10 – 50%
|
Gangguan
pernafasan, peradangan mata dan kulit.
|
Bunga-bungaan
|
Bouquet
Floral 3881
|
Benzal
asetat 10 – 50%
|
Kanker
pankreas, peradangan mata, saluran pernafasan dan batuk.
|
Kulit
Kayu Manis
|
Cinnamon
Oil 950
|
Sinamik
Aldehid > 50%
|
Peradangan
sistem pernafasan dan kulit, mengantuk. Jika tertelan menyebabkan muntah,
sakit perut dan diare.
|
Wangi
Cemara
|
Alpha
Pinene P & F
|
a-Pinen
97.5%
|
Mengganggu
sistem pernafasan, kerusakan paru-paru, vertigo, denyutan jantung meningkat,
pusing, halusinasi, kebakaran dan kesan terbakar pada kulit, konjunktivitas, merusakkan
sistem pertahanan badan.
|
Lila
|
Alpha
Terpineol P & F, FCC
|
a-Terpineol
88.5%
|
Peradangan
lapisan mucus pada-paru, pneumonitis, susah bernafas, kehilangan koordinasi
anggota badan, sakit kepala.
|
Kandungan Bahan Kimia
|
Tanda
keracunan / Efek samping
|
3-Butane-2-one
|
Peradangan pada kulit dan sistem pernafasan
|
Aseton
|
Menganggu sistem saraf pusat, kekeringan pada mulut dan
tenggorokan, pusing, lesu, hilang keseimbangan, tidak sadarkan diri, dan
koma.
|
Siklopentana(g)-2-benzopiran
|
Peradangan pada kulit, mata dan saluran pernafasan.
|
Etanol
|
Lesu, Peradangan pada mata dan bagian atas sistem pernafasan,
pusing, penglihatan yang kabur, hilang keseimbangan, kesemutan..
|
Etil asetat
|
Sakit kepala, kulit kering dan pecah-pecah, kekurangan darah,
kerusakan hati dan ginjal, Peradangan pada mata dan saluran pernafasan
|
Fenol, Ester
|
Gangguan sistem saraf, kanker
|
Hidrosinamaldehid, p-tert-butil-alfa-metil
|
Pingsan, sulit bernafas, gangguan sistem reproduktif pada pria
|
Metilen Klorida
|
kanker, sesak nafas (karena dimetabolisme karbon monoksida),
sakit kepala, pusing, lelah, sensitif
|
Phenol, 2,60bis(1,1-dimetileti)-4-metil
|
Gangguan pada janin dan sistem reproduksi.
|
Benzaldehid
|
Mengganggu sistem saraf pusat, peradangan pada mulut,
tenggorokkan, mata, kulit, paru-paru, lesu, sakit perut dan kerusakan ginjal.
|
Kamper (kapur barus)
|
Alergi pada kulit, Peradangan pada mata, hidung dan
tenggorokkan, pusing, lesu dan tak sadarkan diri.
|
Benzil alcohol
|
Peradangan pada sistem pernafasan, pusing, lesu, muntah, tekanan
darah rendah, gangguan sistem saraf, kesulitan bernafas.
|
Karbitol
|
Peradangan pada mata, kulit, saluran pernafasan paru-paru.
|
SEGERA DAFTARKAN ID MU
BalasHapusDAN DAPATKAN BONUS EVERYDAY 15%
BERSAMA KAMI DI ISTANAGOAL, NOW !!
- Min Deposit : 25.000
- Withdraw : 50.000
WWW,ISTANAUANG,COM
Whatsapp : +855967043548
#beritabolaterkini #beritabolaterbaru #beritaboladunia
#beritabolaindonesia #beritabolaaceh #premierleaguechampions
#premierleaguenaespn #premierleaguercti #premierleaguegoals
#premierleagueaovivo #togelonline #togelsgp #togelsingapore
#togelhongkong #togela #casinos #casinoroyale #casinĂ³ #casinĂ²
#casinoarica