Sabtu, 11 November 2017

Cara Pembuatan Parfum



Parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esensial dan senyawa aroma, fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh manusia, obyek, atau ruangan. Parfum adalah campuran dari zat pewangi yang dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Jumlah dan tipe pelarut yang bercampur dengan minyak wangi menentukan apakah suatu parfum dianggap sebagai ekstrak parfum, Eau de parfum, Eau de toilette atau Eau de Cologne.Parfum sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, kata “parfum” berasal dari bahasa latin perfume “melalui asap”. Salah satu kegunaan parfum tertua adalah berupa bentuk pembakaran dupa dan herbal aromatik yang digunakan dalam pelayanan keagamaan, seringkali untuk aromatic gums, kemenyan dan mur dikumpulkan dari pohon. Mesir adalah yang pertama memasukkan parfum kedalam budaya mereka diikuti oleh Cina kuno, Hindu, Israel, Carthaginians, Arab, Yunani, dan Romawi. Penggunaan awal dari botol parfum adalah Mesir sekitar 1000 SM Mesir menemukan gelas dan botol parfum adalah suatu penggunaan umum dengan kaca.Dalam 20 tahun terakhir ini terdapat peningkatan yang pesat pada jumlah produksi parfum (Albano, Goodelman, Kunes dan O’Rourke 2010). Bahkan industri parfum diperkirakan dapat mem[eroleh hasil penjualan tahunan sebesar 25 – 30 juta dollar (Nytimes, 2009). Hal tersebut menunjukan adanya kebutuhan masyarakat akan parfum yang semakin hari semakin meningkat.Ada beberapa alasan mengapa konsumen menggunakan parfum. Dari hasil penelitian Borgave dan Chaudari (2010), konsumen merasa lebih baik dan merasa lebih percaya diri setelah menggunakan parfum. Hasil penelitian lainnya adalah konsumen menilai wangi parfum berada diurutan pertama yang dipertimbangkan pada saat akan membeli parfum. Urutan selanjutnya adalah merek, harga, dan kemasan parfum itu sendiri. Minyak parfum perlu diencerkan dengan pelarut karena minyak murni (alami atau sintesis) mengandung konsentrat tinggi dari komponen volatil yang mungkin akan mengakibatkan reaksi alergi dan kemungkinan cedera ketika digunakan langsung ke kulit atau pakaian. Pelarut juga menguapkan minyak esensial, membantu mereka menyebar ke udara.Sejauh ini pelarut yang paling umum digunakan untuk pengenceran minyak parfum adalah etanol atau campuran etanol dan air. Minyak parfum juga dapat diencerkan dengan cara menetralkan bau lemak menggunakan jojoba, minyak kelapa difraksinasi atau lilin. Persentase volume konsentrat dalam minyak parfum adalah sebagai berikut:Ekstrak parfum : 20% - 40% senyawa aromatik
 Eau de parfum : 10% - 30% senyawa aromatik Eau de toilette : 5% - 20% senyawa aromatik Eau de cologne : 2% - 5% senyawa aromatikSemakin tinggi jumlah persentase senyawa aromatik, maka intensitas dan aroma yang tahan lama tercipta. Perfumeries yang berbeda menetapkan jumlah yang berbeda dari minyak untuk masing – masing parfum mereka. Oleh karena itu, meskipun konsentrat minyak parfum dalam pengenceran Eau De Parfum (EDP)  selalu akan lebih tinggi daripada parfum yang sama dalam bentuk Eau De Toilette (EDT) didalam kisaran yang sama, jumlah yang sebenarnya dapat bervariasi antara masing – masing perfumeries. Sebuah parfum EDT dari sebuah Perfumries mungkin lebih kuat daripada EDP dari Perfumeries yang lain.
Pembagian dan Sumber Parfum
Beberapa parfum punya konsentrat wewangian yang rendah, sementara yang lainnya lebih banyak. Berdasarkan tingkat konsentrat ini parfum dibafi menjadi 4 golongan, yakni: 
           1.      Ekstrak parfum adalah yang paling berkonsentrat dan paling halus diantara keempat tipe parfum. Biasanya terdiri dari 20% - 40% kontentrat bahan wewangian, tentu menjadi yang paling mahal harganya.
2.      Eau de Parfum (EDP) biasanya terdiri dari 8 – 16% konsentrat bahan wewangian. Wangi EDP biasanya mulai menghilang setelah beberapa jam, tetapi jejak wanginya masih akan ada dalam jangka waktu 24 jam. EPD cocok jika membutuhkan wangi yang tahan seharian. Parfum ini kandungan alkoholnya rendah dengan kadar essence yang paling tinggi diantara jenis parfum yang lain, tapi aromanya kuat dan cukup bertahan lama.
3.      Eau de Toilette (EDT) adalah yang paling banyak terdapat di pasaran. EDT terdiri dari 4-8% konsentrat. Wangi EDT bertahan untuk beberapa waktu yang lama, tapi paling cocok digunakan untuk waktu malam dimana aromanya yang ringan, tidak terlalu tajam dan awet. Cocok untuk digunakan pada setiap kesempatan.
4.      Eau de Cologne (EDC) sudah jarang ditemukan pada produk wewangian. Wanginya hanya bertahan sebentar, dan biasanya terdiri dari konsentrat bahan wewangian. Wewangian ini jenis wewangian yang ringan dan trandar dengan kadar alkohol yang paling banyak diantara jenis parfum diatas. Jenis wewangian ini memiliki kadar essence yang rendah juga dan biada digunakan setelah mandi untuk menyegarkan tubuh.



Jenis parfum yang dijual dipasaran semakin banyak karena para produsen berusaha keras membuat produknya berbeda dengan produk kompetitor lainnya. Secara umum, semua parfum termasuk salah satu dari 6 katagori yang berbeda berdasarkan top note yang dominan. Kategori yang berbeda  cocok untuk orang yang berbeda dan suasanya yang berbeda pula. Adapun kategori tersebut antara lain:
1.      Parfum Earthy atau Woody akan menimbulkan aroma hutan dan biasanya sangat menyegarkan. Biasanya parfum ini disukai generasi yang lebih tua dan sangat ideal.
2.      Wewangian Oriental menggunakan aroma rempah yang kuat.
3.      Parfum Green jauh lebih ringan daripada oriental
4.      Parfum Oceanic Modern semakin populer dikalangan anak muda yang menyukai wangi yang intens
5.      Parfum Spicy Fruity juga pilihan baik untuk iklim yang lebih hangat.
6.      Floral Klasik yang cocok untuk semua orang dan situasi wewangian ini paling feminim daripada minyak wangi lainnya dan terlihat terbaik jika digunakan ingredien kualitas tinggi.
Adapun sumber dari parfum antara lain:
1.      Parfum yang berasal dari tumbuhan
Minyak atsiri diperoleh dari macam – macam tumbuhan dari bagian – bagian tertentu seperti:
a.      Bunga : rose, lavender, orange blossom (buah limau)
b.      Biji : caraway (jintan), almond (prunus amygdalus)
c.       Daun : bay ( daun salam), thyme, patochoull (nilam)
d.      Kayu : sandalwood (cendana), cedar, aloe
e.       Kulit kayu : cinnamon, cascarilla
f.       Buah : lemon (citrus), nutmeg (pala)
g.      Minyak bunga : jasmin absolute, rose absolute
h.      Resin, gum, balsam bahan tidak menguap yang diperoleh dari tanaman tetapi bahan ini mengandung minyak menguap yang beraroma dan kental : gum styrax, balsam peru, benzoin, myrrh.
2.      Parfum dari sekresi binatang
a.      Musk : dalam istilah dunia parfum, musk adalah sekresi aroma yang diproduksi kelenjar perut rusa jantan tak bertanduk (musk deer). Rusa ini hidup di Asia Tengah dan di Pegunungan himalaya. Untuk mencegah kepunahan hewan langka itu, perburuan dan ekspornya dilarang keras. Orang lantas menangkar rusa jenis ini, lalu mengoperasi dan mengambil kelenjarnya. Setelah operasi selesai, rusa itu dilepas kembali. Sulitnya memperoleh musk asli mendorong para pembuat parfum berpaling juga ke musk sintesis dengan harga yang lebih murah.
b.      Civet : spesies kesturi yang dipakai dalam dunia parfum berasal dari barat daya Etiopia. Hewan ini punya kantong perut berbentuk bulan sabit, yang terletak didekat alat vitalnya. Kantong perutnya menghasilkan viverreum, substansi kental berwarna coklat beraroma keras. Namun, setelah diolah menjadi parfum, kesan sensual dan kehangatanlah yang terasa.
c.       Ambergris : bahan ini berasal dari sperma ikan paus yang terlepas disaat kematiannya. Karena itu, pemanfaatannya tidak membahayakan hewan yang sangat dilindungi ini. Ambergris digunakan sebagai penguat wewangian yang mudah menguap. Ambergris lebih ringan dari air, mengapung bebas dilautan. Benda ini dikumpulkan di tengah laut atau diambil setelah tersapu ke pantai. Saat dibawa ke laboratorium pembuat parfum, warnanya berubah menjadi abu – abu pucat atau putih. Dan setelah benda ini dikeringkan selama beberapa bulan, bau amisnya berubah menjadi aroma ambergris.
d.      Castereum : salah satu bahan baku ini berasal dari sepasang kelenjar dalam tubuh berang – berang. Sikelenjar menghasilkan minyak yang melindungi bulu bearng – berang dari pengaruh perubahan cuaca. Hewan ini pernah tersebar banyak di Eropa, tapi kini hanya ditemukan di Amerika Utara dan Rusia. Berang – berang diburu pada bulan Januari, saat bulunya paling bagus. Castoreum adalah penguat terbaik parfum dan dipakai dengan larutan alkohol. Bahan ini terutama dipakai pada wewangian pria.
3.      Parfum dari bahan kimia (isolat)
a.      EUGINOL : biasanya diperoleh dari minyak cengkeh
b.      CITRAL : dari minyak lemongras
c.       GERANIOL :dari minyak citronella
Produk isolat diturunkan langsung dari masing – masing minyak atsiri melalui reaksi kimia, senyawa ini tidak ada dalam alam, bahan ini merupakan produk esterifikasi seperti: formiat, asetat, propionat, dan ester – ester dari citronellol, linalool, geraniol, teroinol, dan lain sebagainya
4.      Parfum dari bahan kimia (organic sintetik)
Bahan organic sintetik terdiri dari alkohol aromatic. Dan lemak (fatty alkohol) yang biasanya mempunyai bau, ester – ester dan aldehida.
a.      Phenyl ethyl alkohol: salah satu bahan dasar parfum rose
b.      Cinnamyl alkohol: suatu fixatif dan digunakan dalam parfum lilac
c.       Terpineol: terdapat dalam minyak pine tetapi dibuat dari terpentin suatu minyak atsiri
d.      Amyl cinnamic aldehyde: salah satu bahan dasar parfum jasmine
e.       Methyl phenyl : ester – ester dari bau karakteristik buah – buahan
f.       Carbinyl acetate: digunakan dalam parfum gardenia dan jasmine
g.      Dan benzyl acetate: digunakan dalam floral parfum







2.      Teknik dan Cara Pembuatan parfum
Produk – produk parfum merupakan hasil keterampilan teknik tingkat tinggi, yang dicapai melalui eksperimentasi serta perbaikan alat dan perangkatnya secara terus menerus. Banyak mesin yang berlainan yang harus diuji coba sebelum versi finalnya menjadi alat penyulingan modern. Ada lima teknik untuk memproduksi parfum:
1.      Maceration: merupakan teknik yang paling kuno, yakni penyatuanantara wewangian dan lemak melalui pemanasan. Pada proses ini, absorbsi minyak atsiri oleh lemak dilakukan dalam keadaan hangat. Alat yang digunakan dan proses pencampuran bunga dengan lemak sama seperti pada enfleurage. Kebaikan cara ini adalah daya absorbsi lemak terhadap bau bertambah besar dan kelemahannya karena kemungkinan sebagian komponen minyak mengalami kerusakan dengan panas, sehingga cara ini jarang digunakan. Dilakukan terhadap beberapa jenis bunga: mawar, orange, yang kegiatan fisiologisnya terhenti setelah pemetikan. Bunga tersebut jika disuling hanya menghasilkan sejumlah minyak yang diproduksi oleh bungapada saat ekstraksi dan seterusnya akan mati dan tidak memproduksi minyak.
2.      Enfleurage: pada proses ini absorbsi minyak katsiri oleh lemak dilakukan pada suhu rendah, sehingga minyak terhindar dari kerusakan yang disebabkan panas. Metode ini banyak diterapkan untuk mengekstraksi beberapa jenis minyak bunga seperti: melati, ekstraksi sedap malam, mawar, yang masih melanjutkan kegiatan fisiologisnya dan memproduksi minyak setelah bunga dipetik. Proses ini menghasilkan rendemen minyak lebih tinggi, kelemahannya memerlukan waktu lebih lama, membutuhkan tenaga trampil dan berpengalaman. Menyatukan wewangian dan minyak tapi dengan cara yang berbeda, yakni penyerapan wewangian melalui lemak dan benzoin. Cara ini dapat menghasilkan parfum yang setara dengan bunga.
3.      Distilasi atau penyulingan: proses pemisahan komponen berupa cairan atau padatan dari 2 macam campuran atau lebih berdasarkan titik uapnya dan proses ini dilakukan terhadap minyak atsiri yang tidak larut dalam air dan tidak rusak oleh uap. Kelemahan distilasi adalah tidak baik digunakan jenis minyak yang mengalami kerusakan oleh panas dan air. Komponen minyak yang larut dalam air. Tidak dapat diekstraksi. Komponen minyak dengan titik didih tinggi, sebagian tidak ikut tersuling dan tetap tinggal dalam bahan. Berbagai bahan wewangian dilumatkan dan dimasukan kedalam mesin penyuling, lalu dicampur dengan air dan dipanaskan hingga mendidih. Melalui pipa leher angsa, uapnya didinginkan dan menjadi cairan air terletak dibagian bawah, sedangkan esensnya yang berupa minyak mengambang dibagian atas. Dari esens itu, biasanya kemudian dipisahkan. Namun kadang – kadang air bercampur esens itu dijual dalam bentuk murni.
4.      Ekstraksi: mengingat tidak semua bunga atau tanaman dapat didistilasi, misalnya mawar centifolia, narcissus, atau mimosa. Maka para ahli mengembangkan teknik ekstraksi. Bahan – bahan parfum tidak dilumatkan tapi dicampur dengan air dan diputar berulang – ulang hingga mengeluarkan pelarut. Pelarut ini kemudian keruang hampa udara, dipanaskan, dijadikan uap dan seterusnya sama dengan proses distilasi.
5.      Ekspresi atau pengepresan: cara pengepresan umumnya dilakukan terhadap bahan beberapa biji, nuah atau kulit buah yang dihasilkan dari tanaman yang termasuk famili citrus, karena minyak dari tanaman citrus akan mengalami kerusakan jika diekstraksi dengan penyulingan. Dengan tekanan pengepresan, sel – sel yang mengandung minyak akan pecah dan minyak akan mengalir kepermukaanbahan, contoh: minyak lemon, minyak bergamot(kulit jeruk mandarin) adalah teknik terakhir. Cara ini digunakan untuk mengekstraksi minyak citrus dan buah – buahan semacam jeruk, lemon, dan jeruk mandarin. Minyak alami dari buah – buahan ini terdapat dalam kelenjar kecil bagian kulitnya. Dengan pengupasan dan pemerasan, minyak yang merupakan esens wewangian dan air itu dapat keluar. Prinsip yang sama diterapkan dalam pabrikasi parfum.

3.      Bahaya Pembuatan Parfum
Setiap produk wewangian mengandung pelarut tambahan yang berfungsi sebagai media atau fondation baik parfum itu asli atau sintesis. Persentase kandungan bahan kimiadalam parfum antara kisaran 30% tergantung dari jenis produknya. Namun dari beberapa analisa pasar, 95% bahan kimia yang terkandung didalam produk wangian adalah bahan kimia sintetik yang berbahan kimia sintetik yang berbahan dasar petroleum yang merupakan turunan benzena, aldehid atau zat yang umumnya terkenal beracun. Salah satu organisasi di Amerika yang menangani masalah kesehatan lingkungan menemukan zat kimia beracun dari 615 sample yang mereka ambil. Tes yang dilakukan pada tahun 1991 menemukan zat – zat yang terkandung adalah kloroform yang dapat ditemui pada pelembut pakaian dan p-diklorobenzena yang telah diketahui bersifat karsinogenik pada produk penyegar ruangan dengan dosis yang tinggi.
Selain itujuga terdapat pengharum yang beraroma musk, yang dicurigai mengakibatkan sakit kepala dan juga bersifat karsinogenik meskipun pada kandungan yang lemah. Berdasarkan riset dar FDA pada tahun 1968-1972, bahan kimia seperti alfa-terpineol, benzil asetat, benzil alcohol, kimonin, lianalol yang sering terdapat dalam kosmetik, bahan – bahan ini dicurigai sering memberikan efek samping pada kulit pemakai.
 Menurut Michelle Schoffro Cook, ahli gizi holistik dan narutopati sekaligus penulis buku kesehatan populer, mengatakan terdapat 500 lebih bhan kimia berbahaya yang menjadi bhan dasar pembuatan wewangian di parfum. Kebanyakan berasal dari bahan kimia sistesis yang diperoleh dari bahan petrokimia, dan telah terbukti mengandung neurotoxin. Dan terdapat juga kandungan karsinogen. Penelitian ini amat mengejutkan, karena hampir semua wanita, bahkan pria menggunakan parfum. Jika mencium aroma parfum berarti bahan kimia molekul sintesis yang beracun masuk lewat saluran pernapasan, yang langsung memberikan jalan menuju otak. Yang juga bahaya, meskipun tidak mencium aromanya, tetap menghirup bahan kimia dari paparan parfum. Karena itu, otak atau organ tubuh paling vital ini bisa terganggu akibat aroma parfum. Sebenarnya otak dilindungi oleh mekanisme yang tidak bisa ditembus zat berbahaya. Penelitian baru – baru ini menunjukan system ini dapat membiarkan sejumlah racun lingkungan, termasuk yang terkandung dalam parfum yang dapat masuk ke otak. Dan, jika sudah masuk kedalam otak beberapa racun bisa dihilangkan dalam waktu lama dan dengan pengobatan intensif. Kerusakan otak bisa berupa peradangan dan munculnya plak otak. Keduanya merupakan gangguan paling berbahaya pada obat.
Beberapa bahan kimia yang biasa terkandung dalam parfum, antara lain ethanol, benzaldehyde, benzyl acetate, a-pinene, acetone, benzyl alcohol, ethyl acetate, linalool, a-terpinene, methylene chloride, a-terpineol, camphor, dan limonene. Memang, sebagian dari bahan ini memang tidak berbahaya bagi tubuh. Tapi sebagian lagi bisa menyebabkan otot tubuh tegang, lebih mudah marah, asma, sakit persendian, kelelahan, tenggorokan gatal, sakit kepala, batuk, dan iritai kulit. Salah satu ciri keracunan yang disebabkan oleh bahan kimia yang terdapat dalam zat pewangi yang ditambah dalam suatu produk pembersih, kosmetik adalah asma, kanker, cacat janin pada bayi dalam kandungan, keguguran, gangguan pada syaraf. Identifikasi inidapat ditemukan baik dalam jangka panjang atau pendek. Pada tahap awal keracunan dapat diidentifikasi melalui reaksi seseorang terhadap suatu produk tertentu yang dicurigai mengandung bahan pewangi sintetik yang mengandung zat kimia berbahaya. Walaupun pada tahap ini hanya sebagian orang yang sensitif yang menunjukan tanda – tanda keracunan, sama bentuknya seperti seseorang yang alergi terhadap debu. Sedangkan sebagian individu yang lain bisa jadi tidak menunjukan reaksi apapun pada tahap awal pemakaian produk. Namun pada pemakaian produk yang sama dalam jangka waktu lama dan berulang – ulang barulah terlihat gejala keracunan dengan kondisi yang akut dan sulit disembuhkan seperti kanker atau penyakit berat lainnya.
Dibawah ini table bahan kimia dan efek samping yang biasa dirasakan oleh manusia, yang terkandung dalam produk rumah tangga dan kosmetik yang mengandung parfum atau pewangi seperti minyak wangi, deodorant, colone, penyegar udara, sabun pencuci piring, hairspray, detergent dan lainnya.

Aroma
Bahan Yang di Kandung
(% Berat Bersih)
Tanda Keracunan
Jeruk , lemon
Fruity-fragrance 86-173
Limonin > 50%
kanker, peradangan pada mata dan kulit
Lavender
Lavender-fragrance 93-054
Linalool 10-50%
Gangguan pernafasan
Tomat
Tomato Oil 010
Propilin glikol > 50%
Peradangan pada mata dan kulit, jika tertelan dan terhirup dapat menyebabkan pingsan dan tak sadar
Pepermint
Spearmint oil 660
Karvon > 50%
Menyebabkan peradangan pada mata dan kulit.
Musim bunga
Spring Flowers Fragrance 5975
Karbitol 10 – 50%
Gangguan pernafasan dan sistem saraf, peradangan mata.
Pepermint
Peppermint 501
1-Menthol 10 – 50%
Lesu lemah mual, muntah, sakit perut, vertigo, hilang keseimbangan pergerakan anggota badan, mengantuk dan koma
Buah-buahan
Bergamont Oil 100
Linalil asetat, lomonin, linalool, 10 – 50%
Gangguan pernafasan, peradangan mata dan kulit.
Bunga-bungaan
Bouquet Floral 3881
Benzal asetat 10 – 50%
Kanker pankreas, peradangan mata, saluran pernafasan dan batuk.
Kulit Kayu Manis
Cinnamon Oil 950
Sinamik Aldehid > 50%
Peradangan sistem pernafasan dan kulit, mengantuk. Jika tertelan menyebabkan muntah, sakit perut dan diare.
Wangi Cemara
Alpha Pinene P & F
a-Pinen 97.5%
Mengganggu sistem pernafasan, kerusakan paru-paru, vertigo, denyutan jantung meningkat, pusing, halusinasi, kebakaran dan kesan terbakar pada kulit, konjunktivitas, merusakkan sistem pertahanan badan.
Lila
Alpha Terpineol P & F, FCC
a-Terpineol 88.5%
Peradangan lapisan mucus pada-paru, pneumonitis, susah bernafas, kehilangan koordinasi anggota badan, sakit kepala.
Kandungan Bahan Kimia
Tanda keracunan / Efek samping
3-Butane-2-one
Peradangan pada kulit dan sistem pernafasan
Aseton
Menganggu sistem saraf pusat, kekeringan pada mulut dan tenggorokan, pusing, lesu, hilang keseimbangan, tidak sadarkan diri, dan koma.
Siklopentana(g)-2-benzopiran
Peradangan pada kulit, mata dan saluran pernafasan.
Etanol
Lesu, Peradangan pada mata dan bagian atas sistem pernafasan, pusing, penglihatan yang kabur, hilang keseimbangan, kesemutan..
Etil asetat
Sakit kepala, kulit kering dan pecah-pecah, kekurangan darah, kerusakan hati dan ginjal, Peradangan pada mata dan saluran pernafasan
Fenol, Ester
Gangguan sistem saraf, kanker
Hidrosinamaldehid, p-tert-butil-alfa-metil
Pingsan, sulit bernafas, gangguan sistem reproduktif pada pria
Metilen Klorida
kanker, sesak nafas (karena dimetabolisme karbon monoksida), sakit kepala, pusing, lelah, sensitif
Phenol, 2,60bis(1,1-dimetileti)-4-metil
Gangguan pada janin dan sistem reproduksi.
Benzaldehid
Mengganggu sistem saraf pusat, peradangan pada mulut, tenggorokkan, mata, kulit, paru-paru, lesu, sakit perut dan kerusakan ginjal.
Kamper (kapur barus)
Alergi pada kulit, Peradangan pada mata, hidung dan tenggorokkan, pusing, lesu dan tak sadarkan diri.
Benzil alcohol
Peradangan pada sistem pernafasan, pusing, lesu, muntah, tekanan darah rendah, gangguan sistem saraf, kesulitan bernafas.
Karbitol
Peradangan pada mata, kulit, saluran pernafasan paru-paru.
parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esensial dan senyawa aroma, fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh manusia, obyek, atau ruangan. Parfum adalah campuran dari zat pewangi yang dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Jumlah dan tipe pelarut yang bercampur dengan minyak wangi menentukan apakah suatu parfum dianggap sebagai ekstrak parfum, Eau de parfum, Eau de toilette atau Eau de Cologne.Parfum sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, kata “parfum” berasal dari bahasa latin perfume “melalui asap”. Salah satu kegunaan parfum tertua adalah berupa bentuk pembakaran dupa dan herbal aromatik yang digunakan dalam pelayanan keagamaan, seringkali untuk aromatic gums, kemenyan dan mur dikumpulkan dari pohon. Mesir adalah yang pertama memasukkan parfum kedalam budaya mereka diikuti oleh Cina kuno, Hindu, Israel, Carthaginians, Arab, Yunani, dan Romawi. Penggunaan awal dari botol parfum adalah Mesir sekitar 1000 SM Mesir menemukan gelas dan botol parfum adalah suatu penggunaan umum dengan kaca.Produk – produk parfum merupakan hasil keterampilan teknik tingkat tinggi, yang dicapai melalui eksperimentasi serta perbaikan alat dan perangkatnya secara terus menerus. Banyak mesin yang berlainan yang harus diuji coba sebelum versi finalnya menjadi alat penyulingan modern. Ada lima teknik untuk memproduksi parfum.

1 komentar:

  1. SEGERA DAFTARKAN ID MU
    DAN DAPATKAN BONUS EVERYDAY 15%
    BERSAMA KAMI DI ISTANAGOAL, NOW !!
    - Min Deposit : 25.000
    - Withdraw : 50.000

    WWW,ISTANAUANG,COM
    Whatsapp : +855967043548
    #beritabolaterkini #beritabolaterbaru #beritaboladunia
    #beritabolaindonesia #beritabolaaceh #premierleaguechampions
    #premierleaguenaespn #premierleaguercti #premierleaguegoals
    #premierleagueaovivo #togelonline #togelsgp #togelsingapore
    #togelhongkong #togela #casinos #casinoroyale #casinĂ³ #casinĂ²
    #casinoarica

    BalasHapus